<div><br /> <br /><img alt="Contoh Review Buku Non Fiksi" border="0" height="460" src="https://1.bp.blogspot.com/-r9F-sEiducw/YQ0wTfcAw3I/AAAAAAAASRA/vWEon8J-9cwq1Di2DMnXeVj3dYG3qa2sACLcBGAsYHQ/s640/IMG_20210806_204950.jpg" title="Contoh Review Buku Non Fiksi" width="640" /><br /><br /><b><a href="https://seribupena.com">Resensi Buku </a></b>- Dalam tulisan ini, Admin hanya ingin berbagi pengalaman tentang <b><a href="https://www.seribupena.com/2021/08/contoh-resensi.html" target="_blank">contoh Resensi Buku Non Fiksi</a></b>. Penulisan Resensi / Review ini tidak seperti resensi umumnya yang terlalu kaku dengan struktur. Model penulisan ini lepas dan bebas. Murni tanggapan pribadi atas isi sebuah buku. </div> <div> </div> <div> Berikut kami sajikan, <b><span style="color: #cc0000;">contoh Resensi Buku Non Fiksi</span></b>. </div> <h2 style="text-align: left;"> Resensi Buku Titik Nol : Sebuah Perjalanan Menemukan Hakikat Kehidupan </h2> <div> <div style="text-align: center;"></div> <blockquote> <div style="text-align: center;"> Jauh adalah kata yang mengawali perjalanan </div> <div style="text-align: center;">Jauh menawarkan misteri Keterasingan</div> <div style="text-align: center;">Jauh menebarkan aroma bahaya</div> <div style="text-align: center;"> Jauh Memproduksi desir petualangan menggoda </div> <div style="text-align: center;"> Jauh adalah sebuah pertanyaan sekaligus jawaban </div> <div style="text-align: center;"> Jauh adalah sebuah titik tujuan yang penuh teka teki </div> </blockquote> <div style="text-align: center;"></div> Kata jauh itulah yang menyeret Agustinus Wibowo bertualang mencari makna hidup. Kata itu pula yang menguatkan hatinya untuk merangkul rangsel, lalu melayangkan kaki hingga melewati garis batas dunia. <div><br /></div> <div> Kata itu pula yang menjadi pemicu Agustinus kecil melawan ganasnya hidup di perjalanan India dan Tibet, propinsi Republik Tiongkok atau diberi nama china Xizang. Mendaki gunung tertinggi, mencicipi penderitaan di kashmir dan menciumi aroma busuk di gang sempit perkotaan sambil disambut dengan kencingnya orang India.<br /><br />Perjalanan ini bukan semata Perjalanan seorang diri. Namun, perjalanannya adalah untuk umat manusia. Dia berusaha membagi kisah perjalanan dalam buku ini, biar orang di seluruh penjuru dunia tahu, bahwa kemiskinan dan kemelaratan tersebar di tanah India. </div> <div><br /></div> <div> Juga untuk menceritakan kepada dunia, bahwa di India masih ada cinta di tengah penderitaan dan keterbelakangan hidup. Agustinus bekerja keras, siang malam, tidur di losmen murah hanya untuk merasakan bagaimana kerasnya hidup yang dirasakan masyarakat India.<br /><br />Selain itu, dalam perjalanannya, ia mengisahkan bagaimana sulitnya air di Tibet. Bahkan mereka rela tidak mandi berminggu-minggu. Air di daerah ini lebih mahal dari emas, jauh lebih berharga dari Zamrub berlian. </div> <div><br /></div> <div> Agustinus berpikir, di Indonesia air tumpah dan melimpah ruah. Bahkan, air bisa membanjiri di sana-sini. Tapi disini, di daerah Tibet, menurut kisah yang didengungkan Agustinus berbeda. </div> <div><br /></div> <div> Tibet yang kehausan, Tibet yang penuh kemiskinan, Tibet yang dijual keindahan kepada Turis, ternyata hidup lebih melarat ketimbang daerah lain di belahan dunia ini.<br /><br />Kengerian yang dia temukan di di perjalanan, ternyata mengantarkannya pada khayalan tentang incaran bahaya yang menghantuinya, waktu tinggal di Lumajang, Jawa Timur. </div> <div><br /></div> <div> Di sana, tertancap gunung ganas di pulau Jawa. Ya itulah Gunung Semeru, gunung yang siap melumat isi kota hingga lunak. </div> <div><br /></div> <div> Di waktu kecil, Agustinus sering bertanya kepada ibunya perihal gunung itu. Ketika telunjuknya mengarah ke gunung itu, sang ibu langsung menepisnya.<br /><br />"Jangan ditunjuk, nanti meletus" Begitu kata sang ibu.<br /><br /> </div> <div> Lalu si kecil Agustinus langsung berdo'a.<br /><br />"Ya Tuhan lindungi kami, jangan sampai Semeru meletus. Atau kalau meletus jangan keras-keras. Aku mau tidur dulu ya tuhan" Pintanya.<br /><br />Do'a ini cukup membuat saya tertawa lepas. Betapa tulusnya Agustinus berdo'a. Kocak abis. Ko tuhan pake ditawar-tawar, kalau meletus ya jangan keras-keras ya tuhan. aku mau tidur. hehe...!! Polos sekali...!! Two Thumbs for you bro..!!<br /><br />Dalam petualangannya menelusri lorong Tibet, ia tidak hanya menemukan kebiasaan orang Tibet menghargai tamu. </div> <div><br /></div> <div> Dia juga menemukan bagaimana orang Tibet memperlakukan wanita. Jika telah datang waktu nikah, seorang wanita hanya mampu pasrah terhadap pilihan orang tua. Dia akan dinikahkan dengan orang yang sama sekali tidak pernah dikenal sebelumnya.<br /><br />Di atas sebuah bus, Agustinus berdebat alot dengan seorang backpaker wanita dari Paking University. Gadis ini mengutuk perilaku orang Tibet yang menjadikan perempuan sebagai objek sex semata. </div> <div><br /></div> <div> Mereka bahkan dinikahkan kepada beberapa lelaki. Oh sungguh satu budaya yang bisa mengundang pertikaian jika terlaksana di Indonesia.<br /> <blockquote> "Orang Tibet itu primitif. Satu gadis dinikahkan dengan tiga lelaki, kakak beradik sekaligus. Satu istri banyak suami, dan satu suami banyak istri. Kamu bilang itu beradab? budaya? Agama? itu keterbelakangan!" Umpat gadis itu kesal ( Titik Nol : Halaman : 96) </blockquote> <br />Perjalanan Agustinus bukan mengejar kebahagian. Namun dia berusaha memungut kisah sedih dan bahagia biar bisa dibukukan. </div> <div><br /></div> <div> Dia sudah lama bersahabat dengan tangis, tak pernah jauh dari kata sial. Bahkan, dia harus dijadikan objek sex oleh penjaga hotel. Hidupnya cukup ganas, sepanas bara api. Tapi itu semua dijalaninya. </div> <div><br /></div> <div> Agustinus hanya pasrah kepada tuhan, bahwa semua akan berlalu dan bisa lewati hingga lintasan waktu selanjutnya.<br /> <blockquote> "Hidup itu tidak seperti lembaran buku, ketika kita menemukan bab yang membosankan, lalu kita loncati begitu saja. Dalam hidup, semua bab itu harus dibaca, dijalani dan dinikmati ( Titik Nol : Halaman : 126 ) </blockquote> <br />Dalam menempuh perjalanan panjang tentu harus dibayar mahal. Uang selalu menjadi amunisi pertama untuk melakukan perjalanan. Karena di luar sana, manusia sudah terbiasa dengan uang. Bahkan, untuk memotret anak-anak sedang bermain harus dimintai bayar. </div> <div><br /></div> <div> Inilah yang membuat Agustinus berkesimpulan, pada intinya hidup akan terikat dalam satu aturan, Give and take, memberi dan menerima. Tapi aturan itu berbenturan dengan prinsip hidup Agustinus. </div> <div><br /></div> <div> Dia menganggap, bahwa meminta dengan cara seperti itu adalah sampah. Karena apapun bentuknya meminta, esensinya adalah mengemis.<br /> <blockquote> "Meminta itu sampah, merendahkan harkat dan martabat manusia untuk tidak malu lagi mengemis" ( Titik Nol, Halaman : 181 ) </blockquote> <br />Dalam sebuah perjalanan kita akan bertemu dan pergi meninggalkan orang-orang bersama kenangannya sendiri. Semua itu dipahami sebagai kodrat yang dikenal dengan jodoh. </div> <div><br /></div> <div> Ya! Agustinus percaya bahwa pertemuan dan perpisahan pada intinya adalah produk dari sebuah perjodohan. Itulah mengapa, manusia di belahan dunia mana pun, jika telah berjodoh, pasti akan bertemu juga.<br /><br />Karena Jodoh itu pula yang membuat Agustinus bertemu dengan dua gadis kakak beradik dalam dua perjalanan yang berbeda. Gadis itu bernama Lam Li. </div> <div><br /></div> <div> Gadis inilah yang berhasil meluluhkan hati Agustinus, ah singkatnya di Agustinus jatuh cinta. hehhe..!! maaf kalau berlebihan...<br /> <div style="text-align: center;"></div> <blockquote> <div style="text-align: center;">Hubungan suami dan istri</div> <div style="text-align: center;">Hubungan guru dan murid</div> <div style="text-align: center;">Hubungan kawan dan sahabat</div> <div style="text-align: center;">Hubungan kekasih dan musuh</div> <div style="text-align: center;"> Semua produk dari perjodohan ( Titik Nol, Halaman : 235 ) </div> </blockquote> <div style="text-align: center;"></div> Setibanya di India, Ia menemukan sikap orang India yang sangat malu ketika melahirkan anak perempuan. </div> <div><br /></div> <div> Bagi rakyat India, lahirnya seorang anak perempuan adalah sebuah kesialan. Itulah mengapa, jutaan janin diaborsi hanya karena jenis kelamin perempuan. </div> <div><br /></div> <div> Dalam pemahaman rakyat India, anak perempuan itu strata sosialnya di bawah. Tambah akan membawa penderitaan bagi keluarga, karena anak perempuan harus punya mas kawin yang mahal untuk pernikahannya. Ya! karena di India,wanita akan menikahi bukan dinikahi.<br /> <div style="text-align: center;"> <blockquote> Demi untuk menghindari penderitaan manusia akan melakukan apapun, bahkan membunuh. begitu pun untuk membeli segenggam senyum. Manusia akan mati-matian berjuang. Memang kebahagian itu memabukkan. Sekali kita mencicipinya, maka kita akan mati-matian mencarinya (Titik Nol, Halaman : 316) </blockquote> </div> Hidup adalah perjalanan. Jika kamu tidak melakukan perjalanan, maka lebih baik memilih mati saja. Sebab, tak akan ada perubahan. Semua akan diam di tempat tanpa ada satu goresan sejarah yang akan tercipta. Di saat itu, mati adalah pilihan yang pantas.<br /><br />Sungguh kisah yang dinukilkan dalam buku ini begitu memperkaya cakrawala kita dalam berpikir. Jadi sangat direkomenasikan untuk dibaca. </div> </div> <div><br /></div> <div> Demikian contoh <b><a href="https://www.seribupena.com/2020/12/tips--cara-menulis-review-buku.html" target="_blank">Resensi Buku</a> Non Fiksi dengan Gaya Menulis Bebas</b>. Semoga bermanfaat. </div> <div id="custom-doc-title">Contoh Resensi Buku Non Fiksi</div>
<div> <br /> <br /><img alt="Pengertian resensi Buku" border="0" height="373" src="https://1.bp.blogspot.com/-1xY7CEV9EZ4/YRcwo3WjxLI/AAAAAAAASVQ/EqCHWG4S1BUG8pQcVXjYewz4avbomPFkQCLcBGAsYHQ/s640/Resensi%2BBuku.png" title="Pengertian resensi Buku" width="640" /><br /> <br /><div>Menulis <b><a href="https://seribupena.com">resensi buku</a></b> tentu membutuhkan kemampuan dan pengetahuan yang khusus. Kemampuan ini meliputi teknik penyajian naskah resensi yang baik agar resensi yang dibuat bisa diterima oleh media. Untuk menopang pengetahuan mengenai resensi, perlu memahami dulu konsep dasar resensi. Mulai dari Makna atau <b><a href="https://www.seribupena.com/2021/08/resensi-adalah.html">pengertian hingga contoh resensi yang baik. </a></b> </div> <h2 style="text-align: left;"> <span style="color: #cc0000;">Pengertian Resensi </span> </h2> <div> Ada pertanyaan besar yang sering muncul, <i>Apa yang dimaksud dengan resensi?</i> Untuk itu, saya sajikan beberapa pengertian agar mudah dan cepat memahami makna Resensi. </div> <div style="text-align: center;"> <blockquote> “<b>Resensi adalah sebuah pandangan</b> kritis atas sebuah buku berdasarkan kualitas sebuah karya dengan tujuan memberikan informasi kepada pembaca.” </blockquote> </div> <div style="text-align: center;"> <blockquote> Dalam kerangka ilmiah, <b>Resensi merupakan</b> tinjauan kritis atas kelebihan dan kekurangan dalam sebuah buku. </blockquote> </div> <div style="text-align: center;"> <blockquote> Sementara, dalam kamus Bahasa Indonesia, <b>Resensi yaitu ulasan</b> atas sebuah buku atau dimaknai sebagai aktivitas diskusi mengenai buku. </blockquote> </div> <div><br /></div> <div> Seiring perkembangan zaman, resensi tidak hanya berkaitan dengan buku, tetapi juga sudah masuk pada bidang lain seperti resensi film atau pun resensi musik. </div> <div><br /></div> <div> Nah, pembuat resensi disebut peresensi. Bukan Resensor, resensator, resensist. Dalam konteks bahasa Indonesia disebut Peresensi, artinya adalah orang yang membuat resensi. Jadi, secara definisi sudah jelas ya. Jangan lagi mengatakan resensor atau lainnya. </div> <h3 style="text-align: left;">Tujuan Resensi Buku</h3> <div> Jika dilihat dari segi tujuannya, secara umum resensi buku memiliki maksud untuk; </div> <div> <ul style="text-align: left;"> <li>Memberikan Pemahaman kepada pembaca </li> <li>Media dialog dan bahan diskusi dengan pembaca</li> <li>Mencerahkan dengan memberikan pertimbangan tertentu mengenai buku</li> <li> Sebagai bahan informasi tentang buku. Biasanya berisi judul buku, penulisnya, tanggal terbit, penerbit, tebal halaman, sampai pada informasi proses kreatif. </li> </ul> </div> <h3 style="text-align: left;">Tujuan Resensi Buku Novel</h3> <div> Jika kita melihat objeknya adalah novel, maka tujuan resensi adalah memberikan sudut pandang yang luas kepada pembaca sehingga mampu memahami pesan novel. </div> <div><br /></div> <div> Selain itu, dalam resensi, pembaca seolah diajak diskusi, berpikir kritis, bernalar mengenai apa sih substansi dari novel yang sedang diulas. Terakhir, tujuan resensi memberikan informasi rinci penulis dan karya yang sedang dibaca. Biasanya data penulis, penerbit dan hal lain terkait fisik novel. </div><div><br /></div><div><i>Baca juga : <a href="https://www.seribupena.com/2022/03/Rekomendasi-Oli-Motor-Matic-Terbaik-Indonesia.html">Rekomendasi Oli Motor Matic Terbaik di Indonesia</a></i></div> <div><h3>Jenis Resensi Buku</h3></div> <div>Dikutip dari kompas, resensi dibedakan menjadi 3 jenis yaitu;</div> <div><br /></div> <div> 1.Resensi Informatif. Resensi ini hanya berupa informasi sebuah karya Isinya berbentuk sebuah resume atau ringkasan mengenai inti sebuah buku atau novel. </div> <div><br /></div> <div> 2. Resensi Evaluatif. Resensi ini tidak hanya memberikan informasi mengenai buku, namun dalam resensi juga disertai pandangan kritis dalam menimbang kelebihan dan kekurangan karya. </div> <div><br /></div> <div> 3. Resensi Informatif-evaluatif. Nah, resensi model seperti ini akan memberikan data secara lengkap mengenai buku. Selain itu juga dalam resensi akan banyak berisi pandangan kritis penulis dari aspek keunggulan dan kekurangan sebuah karya. Biasanya pandangan dalam resensi sangat subjektif dari penulisnya. </div> <h3 style="text-align: left;"> <span style="color: #cc0000;">Struktur Resensi Buku </span> </h3> <div> Kalau kita mengirimkan karya resensi ke media, maka harus dan wajib diperhatikan adalah mengenai standar struktur sebuah resensi. Karena hal tersebut akan memudahkan rincian dan isi resensi. </div> <div><br /></div> <div>Secara umum, struktur resensi buku meliputi:</div> <div><br /></div> <div><b>1. Judul resensi</b></div> <div> Judul diusahakan bisa memberikan sedikit bocoran mengenai isi resensi. Sehingga mematikan rasa penasaran untuk membaca resensi secara keseluruhan. Agak keliru kalau hanya menulis resensi seperti: Resensi Buku Titik Nol. Akan lebih menarik kalau dibuat seperti, Titik Nol, Sebuah Perjalanan Mencari Hakikat Hidup. Ketimbang menulis judul buku, silakan variasikan dengan kalimat yang akan menyentak pembaca dalam meneruskan bacaannya. </div> <div><br /></div> <div><b>2. Data Buku</b></div> <div> Pada bagian ini harus menuliskan informasi mengenai buku yang akan diulas. Informasi tersebut berupa, judul buku, penulis, penerbit, cetakan, tebal buku hingga informasi ISBN. </div> <div><br /></div> <div><b>3. Pendahuluan resensi</b></div> <div> Umumnya ini memperkenalkan penulisnya, tema buku yang diresensi. </div> <div><br /></div> <div><b>4. Isi Utama Sebuah resensi</b></div> <div> Bagian ini akan berisi mengenai sinopsis atau kutipan paling mewakili buku. Sudah termasuk membahas kelebihan dan kekurangan sebuah buku. Misalnya kekurangan dari hasil cetak, gaya penulisan, salah tik, kualitas ide dalam isi buku dan aspek lainnya yang bisa disesuaikan dengan tema buku. </div> <div><br /></div> <div><b>5. Penutup Resensi Buku</b> </div> <div> Nah, pada bagian ini, biasanya akan ada pernyataan peresensi apakah buku ini layak untuk dibaca atau tidak. Tentu ini adalah kesimpulan subjektif penulis resensi. </div> </div> <h3 style="text-align: left;"> <b><span style="color: #cc0000;">Contoh Resensi Buku yang Baik Versi Kompas</span></b> </h3> <div> <iframe height="600" src="https://docs.google.com/viewer?srcid=1fqw74FUDkzzAf9xF5AQ5sMcYtoTS705Q&pid=explorer&chrome=false&embedded=true" width="100%"></iframe> </div> <div id="custom-doc-title"> Resensi Adalah : Pengertian, Tujuan, Struktur, Resensi Novel, dan Contoh Resensi yang Baik </div>
<img alt="Contoh Review Buku" border="0" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsiPCUrNDeH1IJlyWi6f-FSeETp0iN9e6n0wDf3F4s9VWGF96e9rPQPI2ujGvzjwH52hsmWQ4fG7NkuSPx-pu4LDG7L4_EvPSdgEA3TiHGKmFJYbEvPSPXWrY0tTVBdGZqLLvc6d73Xp4706oZut1RvQWOC2N8cfL_fKdyYY78UFyY7_yRYwZMKHxrpQ/w640-h358/Review%20Buku%20Terbaru.jpg" title="Contoh Review Buku" width="640"><br> <div class="separator" style="clear: both;"><br></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <i><a href="https://seribupena.com"><b><span style="color: #cc0000;">Review Buku</span></b> </a>- Sebagai seorang blogger, saya sering mencari inspirasi untuk mengerjakan sesuatu. Termasuk ide<b> menulis review buku yang benar.</b> Nah, artikel ini diulas khusus tentang <a href="https://www.seribupena.com/2020/12/tips--cara-menulis-review-buku.html" target="_blank"><b>Contoh Review Buku</b></a> dan Tips Menulis. Semoga bermanfaat ya.</i></div> <div class="mbtTOC2"> <button>DAFTAR ISI ARTIKEL<span>[<a id="Tog" onclick="mbtToggle2()">HIDE</a>]</span></button> <div id="mbtTOC2"></div> </div> <div class="separator" style="clear: both;"> Pekerjaan menulis review buku sebetulnya bisa dikata mudah bagi sebagian orang. Sebab, kadang orang yang sudah terbiasa, sekali membaca buku sudah langsung mendapatkan inspirasi apa yang harus ditulisnya.  </div> <span></span>
Resensi Novel - Belakangan ini buku baru Andrea Hirata bermunculan. Sepertinya Andrea Hirata masih menabung banyak ide untuk terus menuliskan penggalan kisah anak-anak Melayu yang malang. Ingin tahu lebih jauh, simak yuk Resensi Novel Guru Aini Karya Terbaru Andrea Hirata ini. Kisah Dalam Novel Guru Aini Novel Guru Aini adalah kisah seorang tokoh bernama Nuraini Binti Syafrudin, yang kemudian dikenal sebagai Aini. Dia adalah tokoh yang sangat susah kalau berhadapan dengan mata pelajaran Matematika. Sejak SD dia paling benci dengan pelajaran berhitung itu. watak buruk itu seolah warisan dari ibunya, bernama Dinah. Dulu, ibunya juga sering diledek oleh gurunya. ”Kalau ada pemilihan putri paling tak becus matematika tingkat Provinsi Sumatera Selatan, lekas kudaftarkan kau, Dinah!” kata Guru Matematika ibunya. Watak ngak suka matematika ini akhirnya menurun kepada Aini. Akan tetapi, seiring waktu ayah Aini mulai sakit-sakitan. Parahnya lagi ayahnya bisa sembuh tetapi harus melakukan pengobatan moderen. Sementara Aini bukanlah keluarga kaya yang punya materi buat biaya kesehatan ayahnya. Dari kemalangannya itulah timbul pengharapan Aini. Dia ingin menjadi dokter. Permasalahahnya adalah Aini termasuk anak yang tidak suka matematika. Sementara untuk masuk kedokteran harus punya nilai bagus atau pandai matematika. Aini kemudian serius belajar Matematika. Dia datang ke gurunya bernama Ibu Desi. Beliau adalah guru matematika yang hebat, idealis juga filosofis. Gurunya pernah bilang begini. “Tanpa idealisme, matematika akan menjadi lembah kematian pendidikan,” kata Guru Desi. Dari kursus itu kemudian Aini menjadi lebih dekat dengan gurunya. Aini melewati banyak ujian untuk mengukur kemampuan matematikanya. Secara keseluruhan novel ini terdapat banyak potongan kisah seru perjuangan seorang anak yang bercita-cita jadi dokter. Pertemuannya dengan teman-temannya yang unik dan lucu akan menambah keseruan dalam menyerap kisah di dalamnya. Menurut saya, buku ini wajib dimiliki karena memang nilai edukasinya tinggi. Ada satu nilai yang kuat yang bisa ditangkap dari novel ini, yakni cita-cita tidak boleh kalah dari materi. Itu saja sih penting dalam novel ini. Kalau dibandingkan dengan karya lainnya tentu memiliki kemiripan perjuangan. Soal pendidikan dan akses yang terbatas kepada mereka yang tak punya materi. Kata-kata Bijak dalam novel Guru Aini “Tanpa idealisme, matematika akan menjadi lembah kematian pendidikan – Halaman 53” “Dapat belajar matematika dari ibu adalah kesempatan terbaik yang pernah kudapatkan dalam hidupku, Bu. Aku tak ingin belajar matematika pada orang lain – Halaman 142” “Di mana ada gerakan, di situ ada matematika. Di mana ada kegembiraan, di situ ada matematika. Di mana ada kesedihan, di situ juga ada matematika. Kau adalah matematika yang paling menyedihkan, Nong! – Halaman 170” “Kalkulus itu duta besar matematika di kerajaan fisika, Anissa. Kalkulus bak laut bagi perahu, bak angin bagi awan, bak tarian bagi tamborin – Halaman 204.” Informasi Rinci Tentang Novel Guru Aini : Judul Buku : GURU AINI Penulis : Andrea Hirata Tahun Terbit : Cetakan I, Februari 2020 Penerbit : Bentang Pustaka Jumlah Halaman : Xii + 336 halaman ; 20,5 cm364 halaman ISBN : 978-602-291-686-4 Resensi Adalah - Contoh Resensi Novel
Resensi Novel - Yap! bagi kamu penggemar karya Habiburrahman, ini novel terbaru karya kang Abik, judulnya Kembara rindu dan sudah diterbitkan oleh Republika di tahun 2019. Novel ini begitu panjang dengan total 266 halaman. Lumayan sih untuk menghibur hari-harimu yang begitu sepi Eahhh!. Mau tahu sedikit info buku ini? simak yuk Resensi Novel Kembara Rindu ini. Resensi Novel Kembara Rindu Kisah dalam novel ini dimulai dari seorang tokoh bernama Nurus Syifa, seorang gadis kecil yang terpaksa harus putus sekolah hanya karena persoalan ekonomi. Setelah menjadi yatim piatu kehidupan Syifa berubah. Dia menjadi tulang punggung keluarga. Dia harus jual gorengan dan minuman satu tempat ke tempat yang lain untuk bertahan hidup. Meskipun menjadi anak yan putus sekolah bukan berarti hilang harapannya untuk belajar. Dia hanya bersabar sampai suatu hari akhirnya dia bisa melanjutkan sekolah lagi di sebuah pesantren menghafal Alquran. Secara kesuluruhan, novel ini memang memantulkan kebersihan jiwa tokoh-tokoh yang tampil. Persoalan hidup dan cara mereka menghadapi kenyataan menjadi asupan jiwa kita yang kadang tidak bersyukur. Selain itu novel ini banyak menonjolkan wilayah provinsi Lampung. Banyak detail-detail cerita menggambarkan sebuah daerah. Jadi ketika membaca novel ini tidak hanya berkisah tentang rindu dan cinta, juga menyajikan kearifan lokal. Secara khusus, novel ini memang tidak lepas dari ciri khas dari Kang abik. Novel ini masih satu tema besar tentang kehidupan para santri. Kelihatannya Kang abik akan terus mengkampanyekan kehidupan para santri sebagai pilihan ideal dalam karyanya. Terlihat gambaran ini juga ditemukan di beberapa karya Kang Abik sebelumnya. Nilai moral yang terdapat dalam novel ini tentu masih menarasikan kisah orang-orang sholeh yang menjadi teladan.Sebagai pembaca, biasanya saya paling suka membuat catatan yang berisi motivasi di setiap buku. Saya kumpulkan sebagai bagian klipping untuk dijadikan penyemangat hidup. Nah, dalam novel kembara rindu ini ada beberapa kutipan menarik. Kata-kata bijak Dalam Novel Kembara Rindu Anak panah kalau tidak dilepas dari busurnya tidak akan pernah sampai pada sasarannya. Demikian juga dengan manusia, jika tidak berani merantau untuk mencari ilmu maka dia tidak akan pernah meraih gemilangnya kamu harus belajar banyak pengalaman. ”Akal sehat dan kewaspadaan itu sangat penting untuk menjaga keamanan dan keselamatan!” (Hal:103) Satu-satunya hal yang bisa membungkam mulut-mulut yang miring adalah sebuah keberhasilan, sebuah prestasi. Ia harus berhasil. (Hal: 134) Makmurkan mesjid depan rumahmu itu! Kau makmurkan rumah Allah, maka Allah akan memakmurkan hidupmu! Jangan khawatir tentang rezeki Allah. Ingat, lebah di dalam hutan, bahkan di lereng tebing gunung saja, diberi rezeki oleh Allah. (Hal: 214-215) Jangan pernah putus asa dari rahmat Allah! Jangan pernah tinggi hati. Kalau kau nanti dijahati orang, jangan membalas. Biarlah Allah yang menangani. (Hal: 215)Sekian Resensi Novel Kembara Rindu ini kamu buat. Moga aja bisa membawa manfaat buat kamu ya. Salam dari saya, blogger yang suka rebahan sambil baca buku. wkwkwkw... Resensi Adalah - Contoh Resensi Novel Singkat
.Resensi Buku - Saya tuh iseng-iseng membuka beranda instagram dan ketemu info buku baru yang bagus untuk pengembangan karakter diri. Buku ini berjudul Seni Melayani Curhat yang diterbitkan Gramedia tahun 2020. Dari prolog yang saya baca, buku ini adalah buku yang membahas bagaimana logika dan perasaan. Dengan membaca buku ini, seseorang diharapkan bisa menempatkan diri dalam memahami curhat orang lain.Info lebih lengkap, Berikut ini saya lampirkan prolog bukunya langsung. Prolog Buku Seni Melayani CurhatCounsellovers, saya pernah nggak sengaja membaca status update teman saya di akun Facebook-nya. Dia bertanya, mengapa muncul pertanyaan "Whats on your mind?" ketika kita akan menulis status? Seketika itu, kepala saya agak muter-muter memikirkan pertanyaan itu. Dalam hati, Ya iyalah "What's on your mind? Kalau nggak itu, memang apa lagi? Rasa penasaran saya pun hilang ketika dia mengutarakan jawabannya, "Ya, apa yang Anda pikirkan, bukan apa yang Anda rasakan. Kita diminta berbagi ide dan pemikiran yang bermanfaat, bukan berbagi emosi atau perasaan kita. " Iya juga ya, pikir saya. Counsellovers, begitulah manusia, nyatanya memang nggak pernah lepas dari yang namanya perasaan. Istilah "baper pun udah nggak asing di telinga masyarakat kita terutama kalangan remaja. Pakar perilaku manusia ternama, Dale Carnegie, aja pernah bilang kalau berhadapan dengan manusia, ingatlah bahwa ia adalah 'makhluk emosi, bukan semata-mata"makhluk logika'. Emosi atau perasaan kita sebagai manusia bisa tersalurkan dalam bentuk kegiatan atau ibadah, seperti menulis, menggambar, mewarnai, memanjatkan doa, atau semacamnya. Selain itu, sesama manusia pun bisa jadi tempat menyalurkan emosi alias tempat curhat yang sitatnya sementara. Bicara soal tempat curhat, apakah ada aturan mainnya? Seperti yang saya sampaikan dalam buku sebelumnya, nggak ada syarat mutlak untuk menjadi tempat curhat yang baik dan benar. Begitu pun buku berjudul Seni Melayani Curhat yang sekadar buah pemikiran "liar" Penulis ini. Rangkaian pengalaman dalam buku ini semata-mata sebagai bahan retleksi dan evaluasi dalam melayani curhat, bukan untuk dijiplak atau diikuti sepenuhnya karena kondisi bisa aja berbeda dan manusia yang curhat pada kita pun senantiasa "unik. Counsellovers, kok konselor dikaitkan dengan curhat sih? Memang konseling sama dengan curhat, ya? Eitss, jangan salah kaprah. Buku ini sama sekali nggak bermaksud menyamakan konseling dengan istilah curhat. Konseling dan curhat jelas berbeda. Namun, dalam hubungan konseling senantiasa ada proses mencurahkan isi pikiran dan/atau perasaan layaknya orang curhat, setujuuu? Counsellovers, ingat! Melalui buku ini, saya hanya menggambarkan sosok konselor dalam konteks atau perannya sebagai pelayan curhat yang amat terbatas. Artinya, saya nggak bermaksud mewakili atau memberikan gambaran sosok konselor secara keseluruhan karena ranah keilmuan bimbingan dan konseling beserta profesi konselor sangatlah luas. So, silakan nikmati alur- nya dan selamat nmembaca. Salam Konselor Curhat! Demikian informasi terkait buku baru. Semoga bermanfaat dan kita bisa membeli bukunya. Buku Seni Melayani Curhat Karya Faisal Dwikusuma - PDF Download - Review dan Resensi